Sabtu, 05 November 2016

SUKET TEKI

Umbi Rumput Teki atau Extrapone nutgrass ini, salah satu bahan nomer satu untuk singkirkan flek-flek hitam dengan cepat. serta tengah tren di barat, pada intinya adalah ekstrak dari tanaman yang mempunyai hasil yang luar umum jika dipakai pada flek-flek hitam di kulit muka. Ini tidak cuma kurangi bintik-bintik disebabkan aspek umur, namun konon product Extrapone nutgrass dapat singkirkan sinyal tanda penuaan sebagaimana lingkaran hitam, kantung mata, kulit kendur serta keriput juga.
Langkah membuatnya umbi rumput teki basah di bersihkan bersih, lalu langsung di tumbuk leburkan, selepas itu peras hingga bersih, air perasan bakal mempunyai endapan pati (bila anda menumbuk dalam jumlah banyak, tiriskan airnya serta jemur endapan ekstrak umbi rumput teki sampai kering) yang bermanfaat untuk jadikan masker.

BIJI JATI

Biji jati telah lama digunakan secara tradisional sebagai hair tonic oleh warga India. Jaybhaye D, Varma S, Gagne N, Bonde V, Gite A, Bhosle D dalam publikasi ilmiahnya di jurnal Int J Ayurveda Res. 2010 Jul;1(3):163-6. membuktikan bahwa ekstrak biji Tectona grandis dapat dimanfaatkan sebagai penumbuh rambut. Dalam penelitiannya, ektrak petroleum ether biji jati diujikan pada mencit yang telah dicukur gundul secara topikal, kemudian waktu yang digunakan untuk inisiasi pertumbuhan rambut dan tumbuhnya rambut sepenuhnya dihitung. Sebagai kontrol positif, digunakan larutan Minoxidil yang merupakan obat sintetis penumbuh rambut yang sudah teruji dan beredar di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa biji jati dapat digunakan sebagai penumbuh rambut, dan berhasil menumbuhkan lebih banyak folikel rambut daripada minoxil.
Judul jurnal: Effect of Tectona grandis Linn. seeds on hair growth activity of albino mice.

TEMBAKAU

Tembakau direbus dan digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, sakit perut dan obstruksi kemih. Abu dibakar dan dicampur dengan tembakau dengan minyak oles dapat diterapkan sebagai salep untuk ulserasi kulit, kutil, dan kanker kulit.
India percaya bahwa nikotin dalam tembakau akan membantu mengurangi rasa sakit serta membantu menarik keluar racun dan menyembuhkan luka ular. Setelah racun tersedot keluar, daun tembakau dapat dikunyah dan ditempelkan untuk luka pada gigitan dengan perban. Metode ini juga dapat digunakan ketika disengat serangga.
Masyarakat India mencampur tembakau dan akar batuk, Leptotaenia multifida. Mereka percaya campuran kedua bahan ini juga akan membantu asma dan TBC. Mereka sendiri biasanya menggunakan daun tembakau untuk membersihkan saluran hidung. Selain itu tembakau dapat dijadikan bubuk dan dapat digosokkan pada gigi untuk membersihkan gigi.
Daun tembakau ditemukan oleh para ilmuwan untuk memproduksi obat-obatan dalam mengobati penyakit autoimun dan antiinflamasi, termasuk diabetes, HIV, dan kanker. Daun dari tanaman tembakau adalah tempat penyimpanan utama untuk protein. Oleh karena itu, pengolahan dan pemurnian harus dimulai segera setelah panen. Ekstrak protein yang diinginkan sendiri masih mahal dan memakan waktu yang panjang. Tembakau mengandung alkaloid beracun yang harus dihapus sebelum protein ini diberikan sebagai obat.
Obat terbaru yang terbuat dari daun tembakau hijau menjadi eksperimental anti Ebola ditemukan oleh dua dokter Amerika yang dikembangkan melalui aliansi unik antara militer AS, para ilmuwan swasta, dan Reynolds Amerika Inc. Lembaga militer bidang penelitian dan pengujian telah pengembangan vaksin, yang saat ini dalam tahap uji klinis, untuk melindungi tentara dari ancaman biologis termasuk Anthrax, botulisme, Plague, Ebola, Hantavirus, dan racun Risin.
Ilmuwan, Robert L. Erwin, dalam seminar American Cancer Society untuk penulis sains. Dia adalah presiden Biosource Genetika di Vacaville, California, Sebuah perusahaan yang sedang mengembangkan teknik untuk memproduksi protein manusia pada tanaman. Para ilmuwan memperkenalkan hampir semua gen asing ke dalam tanaman tembakau. Vektor, yang berasal dari virus tembakau yang umum, adalah pertama yang dikombinasikan dengan gen yang berguna, misalnya, salah satu yang mengatur produksi protein untuk manusia interleukin-2, yang sedang digunakan dalam pengobatan kanker.
Sekarang para ilmuwan telah berhasil menggunakan tanaman tembakau yang dimodifikasi secara genetik untuk memproduksi obat-obatan untuk beberapa penyakit autoimun dan antiinflamasi, termasuk diabetes. Sebuah tim besar ilmuwan dari beberapa organisasi penelitian Eropa berpartisipasi dalam penelitian sebagai bagian dari proyek Pharma planta. Dipimpin oleh Profesor Mario Pezzotti di Universitas Verona, mereka membuat tanaman tembakau transgenik yang akan menghasilkan zat biologis aktif interleukin-10 (IL-10), sitokin sendiri sebagai antiinflamasi yang kuat. Mereka menggunakan dua versi yang berbeda dari IL-10 dan tanaman yang dihasilkan, di mana protein ini ditargetkan oleh tiga kompartemen yang berbeda dalam sel, untuk melihat mana yang akan bekerja paling efektif.
Menurut Pezzotti, tanaman transgenik adalah sistem yang menarik untuk memproduksi protein terapeutik karena menawarkan kemungkinan produksi skala besar dengan biaya rendah, dan memiliki persyaratan perawatan yang rendah. Fakta bahwa mereka dapat dimakan, dan dapat bermanfaat untuk obat jika diperlukan, sehingga menghindari prosedur pemurnian yang panjang.
(dikutip dar http://manfaat.co.id/manfaat-tembakau ) 12 Sept 2016 pkl 11.36)

PELAJARAN SEEKOR LEBAH

Pelajaran seekor lebah
Siang itu, saat kududuk dikursi kantor menatap dua bilah jendela kaca. sebelah kaca permanen, sebelah kaca buka tutup bagian bawah. tiba tiba seekor lebah besar terbang menabarak bilah kaca permanen, sesaat setelah itu dengan sekuat tenaga ia memaksa menerobos jendela tang diyakini sebagai pintu keluar, kepakan sayapnya begitu bernasfu terus mendorongnya, kakinya dua yang depan menempel pada kaca dengan sayap terus menerus berkepak hingga kehabisan tenaga dalam perjuangan itu. Kejengkelnnya pun keluar tak terhindarkan, ia menyengat kaca jendela dan bingkai sejadi-jadinya dan tidak membuahkan hasil apa apa.
Pada saat berikutnya, dengan sisa tenaga ia merayap menyusuri kayu bingkai jendela itu hingga sampai kaca buka tutup disebelahnya. Kembali ia seolah memandang keluar mendapatkan cahaya terang yang dianggap alam bebasnya. Bergegas mengepakkan sayapnya dengan sisa tenaga. Saya pun baru berani mencoba menolongnya dengan membuka dan memasang penyangga jendela, karena lebah itu besar kuat dan ganas bisanya. Harapan saya, kalo ia kebawah atau merambat ke samping akan menemukan angin kebebasan. Ternyata belum waktunya ia mendapatkan kebebasan.
Memang ia merambat dan mendapatkan angin bebas dari sela jendela bagian atas yang sempit dan tidak muat besar badannya. Mungkin ia anggap bingkai itu kuat didesak tubuhnya, ia memaksakan mendesaknya dari bagian ke bagian disebelahnya. Lunglai sudah berjalan, mengepakkan sayap, menyengat, mendesak. Gontai ia menuruni bingkai jendela itu, merayap tanpa harap. Rasa kepasarahan dan keikhlasan menerima nasibnya. Ia merenungi nasib sambil merayap tanpa arah yang jelas, enggan melihat cahaya terang terhalang kaca jendela hingga tepian bawah bingkai.
Alangkah kagetnya ketika tubuh dan sayapnya mendapatkan sepoi angin segar harapan. Sisa tenaganya seolah memenuhi sekujur tubuhnya kembali. Ia pun melangkah yakin bahwa harapan kebebasannya akan segera terwujud. Ia sadar dan berhenti rehat, berdo’a semoga alam kebebasan kehidupannya kembali untuknya. Dengan yakin ia kepakkan sayap syukurnya menikmati alamnya kembali….

JARING LABA LABA

Jaring Laba laba (untung untung)
Bahan baku benang sutra dan desain yang rumit menjadi kunci kekuatan jaring laba-laba. Para ahli melakukan uji coba dengan tiga bahan lain. Ternyata, benang sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh atau angin kencang dibandingkan dengan bahan lain.
Begitu pula ketika diberi beban tambahan, hanya satu jalinan benang sutra laba-laba yang rusak. Dengan kerusakan paling minim, laba-laba hanya perlu melakukan perbaikan kecil daripada membuat jaring dari awal.
Ada temuan mengejutkan ketika peneliti mengurangi beban hingga 10 persen dari berbagai titik jaring laba-laba. Pengurangan beban ternyata tidak menyebabkan jaring laba-laba menjadi lebih lemah, tapi justru membuatnya 10 persen lebih kuat.
Para ilmuwan Massachusetts Institute of Technology di Boston juga menunjukkan bagaimana benang sutra buatan laba-laba memiliki kekuatan lima kali lebih kuat dibanding benang serupa yang terbuat dari baja.
"Jaring laba-laba makin kuat ketika terjadi perubahan sifat mekanis ketika ada yang mengenainya," kata Markus Buehler, salah seorang peneliti di MIT. Penelitian yang dilakukan bersama rekan-rekannya itu dipublikasikan dalam jurnal Nature edisi terbaru.
Menurut Buehler, pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba, sehingga dibutuhkan desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring mengalami kerusakan.
Para ilmuwan menemukan bahwa benang sutra sebagai bahan baku jaring dapat menjadi lunak atau kaku, bergantung pada beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat alami atau buatan manusia lainnya," katanya.
Pada penelitian ini, mereka menemukan jaring laba-laba mengandung dua jenis benang sutra. Jenis pertama adalah benang sutra kaku dan kering yang disusun dari titik pusat ke arah tepian jaring.
Jenis kedua adalah benang sutra yang lebih tipis dan lengket, disebut sebagai "sutra lengket". Benang sutra jenis ini disusun melingkar menempel pada susunan pertama dari bahan sutra kering.
Sutra lengket berguna untuk menjebak mangsa yang tersangkut ke jaring laba-laba. Para peneliti mengklaim temuan ini dapat digunakan untuk merancang bahan berkekuatan super generasi baru.TEMPO.CO, Boston

Minggu, 30 Oktober 2016

Ide-idea Karya Tulis

Ini ide ide saya, silakan kalian ambil , gali sumbernya jadikan karya tulis , memorial school dan  khasanah kehidupan selanjutnya

1. Mesin pengupas bawang merah, bawang putih, cabe dan perajangannya (menghindari terperciknya ke mata..pedih)
2. Membuat ragi (yeast) dari tape (seperti pembuatan ragi tempe / lanjar)
3. Deteksi tanaman obat herbal (banyak obat herbal didapatkan dalam aromanya)
4. Alat perangkap ikan (mengurangi pencemaran dan efektifitas kerja)
5. Pemanfaatan getah tanaman putri malu untuk penyembuhan disfungsi organ gerak akibat strooke
6. Pemanfaatan sel surya untuk penetralan air minum dengan metode elektrolisis.
7. Pembuatan pupuk organik cair dari sampah sekolah
8. Pemanfaatan cacing berdasar daya regeneratif selnya untuk penyembuhan luka
9. Pengolahan limbah plastik untuk pembuatan taman
10. Prototype sawah plastik untuk penghematan air dimusim kemarau dan warung herbal keluarga
11. Prototype alat pemanen padi dengan rendemen maksimal (banyak gabah terbuang dengan alat panen yang tersedia)
12. Pendingin ruangan dengan satu kipas berantai
13. Pembuatan pestisida pemberantas kepik dengan pengolahan kepik (ekstrak walang sangit menghasilkan jamur pada walang sangit)
14. Pengolahan sirih sebagai bahan antiseptik aromatis
15. Perangkap nyamuk untuk mengurangi pestisida/ obat nyamuk beracun
16. Pengolahan umpruk kayu untuk menghilangkan flek hitam pada kulit
17. Pembuatan pupuk anti klorosis pada tanaman cabe
18. Pengolahan bijih rambutan/ pengambilan pati biji rambutan sebagai bahan baku olahan pangan
19. Pembuatan pati bijih duwet untuk herbal penyembuh diare
20. Pembuatan sari garut sebagai herbal masalah lambung dan pencernaan
21. Pembuatan instalasi digester bagi kantor untuk penghasil biogas dan pupuk organik
22. Minimalisasi plastik sebagai kemasan dengan pemanfaatan daun pisang
23. Pengolahan lugut cikal sebagai bahan pengobatan luka luar
24. Pengolahan bangkle untuk herbal penyembuh katarak
25. Inovasi pilis untuk perawatan ibu pasca melahirkan
26. Inovasi singgul untuk pengobatan dan pencegahan rematik
27. Inovasi "pepang" bahan growol untuk pembuatan growol instant
28. Pemanfaatan bijih "Mekasar" untuk pencegahan kanker saluran pencernaan
29. Pemanfaatan buah pace sebagai bahan pembuat roti
30. Pemanfaatan buah jangklot untuk pembuatan bioetanol (alternatif bahan bakar)
31. Pemanfaatan blimbing wuluh sebagai bahan pembersih piring
32. Pengolahan kenikir sebagai herbal penyembuh kanker payudara
33. Pengolahan umbi suket teki untuk penghilang rasa sakit menstruasi
34. Pembuatan indikator universal dari berbagai bunga
35. Pilot project pengembalian kesetimbangan alam di sekolah
36. Pilot project kelas mandiri dalam kebersamaan
37. Pilot project penciptaan kenyamanan situasi belajar
38. Pembuatan rumah Goa pada tanah berkapur
39. Konservasi air pada lahan sawah
40. Pembuatan sistem sentra pupuk organik dan sistem distribusinya ke area lahan
41. Penanggulangan pencemaran atmosfeer
42. Pemanfaatan tembakau kering sebagai agen nutrisi dan obat herbal
43. Mengatasi mabuk kendaraan
44. Pengolahan herbal pembersih lensa mata
45. Herbal penyembuh boyoken / sakit pinggang
....
Silakan dipilih yang sreg dan diminati, atau jika ada yang lain boleh sharing