Sabtu, 05 November 2016

PELAJARAN SEEKOR LEBAH

Pelajaran seekor lebah
Siang itu, saat kududuk dikursi kantor menatap dua bilah jendela kaca. sebelah kaca permanen, sebelah kaca buka tutup bagian bawah. tiba tiba seekor lebah besar terbang menabarak bilah kaca permanen, sesaat setelah itu dengan sekuat tenaga ia memaksa menerobos jendela tang diyakini sebagai pintu keluar, kepakan sayapnya begitu bernasfu terus mendorongnya, kakinya dua yang depan menempel pada kaca dengan sayap terus menerus berkepak hingga kehabisan tenaga dalam perjuangan itu. Kejengkelnnya pun keluar tak terhindarkan, ia menyengat kaca jendela dan bingkai sejadi-jadinya dan tidak membuahkan hasil apa apa.
Pada saat berikutnya, dengan sisa tenaga ia merayap menyusuri kayu bingkai jendela itu hingga sampai kaca buka tutup disebelahnya. Kembali ia seolah memandang keluar mendapatkan cahaya terang yang dianggap alam bebasnya. Bergegas mengepakkan sayapnya dengan sisa tenaga. Saya pun baru berani mencoba menolongnya dengan membuka dan memasang penyangga jendela, karena lebah itu besar kuat dan ganas bisanya. Harapan saya, kalo ia kebawah atau merambat ke samping akan menemukan angin kebebasan. Ternyata belum waktunya ia mendapatkan kebebasan.
Memang ia merambat dan mendapatkan angin bebas dari sela jendela bagian atas yang sempit dan tidak muat besar badannya. Mungkin ia anggap bingkai itu kuat didesak tubuhnya, ia memaksakan mendesaknya dari bagian ke bagian disebelahnya. Lunglai sudah berjalan, mengepakkan sayap, menyengat, mendesak. Gontai ia menuruni bingkai jendela itu, merayap tanpa harap. Rasa kepasarahan dan keikhlasan menerima nasibnya. Ia merenungi nasib sambil merayap tanpa arah yang jelas, enggan melihat cahaya terang terhalang kaca jendela hingga tepian bawah bingkai.
Alangkah kagetnya ketika tubuh dan sayapnya mendapatkan sepoi angin segar harapan. Sisa tenaganya seolah memenuhi sekujur tubuhnya kembali. Ia pun melangkah yakin bahwa harapan kebebasannya akan segera terwujud. Ia sadar dan berhenti rehat, berdo’a semoga alam kebebasan kehidupannya kembali untuknya. Dengan yakin ia kepakkan sayap syukurnya menikmati alamnya kembali….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar