Pelajaran seekor lebah
Siang itu, saat kududuk dikursi kantor
menatap dua bilah jendela kaca. sebelah kaca permanen, sebelah kaca buka
tutup bagian bawah. tiba tiba seekor lebah besar terbang menabarak
bilah kaca permanen, sesaat setelah itu dengan sekuat tenaga ia memaksa
menerobos jendela tang diyakini sebagai pintu keluar, kepakan sayapnya
begitu bernasfu terus mendorongnya, kakinya dua yang depan menempel pada
kaca dengan sayap terus menerus berkepak hingga kehabisan tenaga
dalam perjuangan itu. Kejengkelnnya pun keluar tak terhindarkan, ia
menyengat kaca jendela dan bingkai sejadi-jadinya dan tidak membuahkan
hasil apa apa.
Pada saat berikutnya, dengan sisa tenaga ia merayap
menyusuri kayu bingkai jendela itu hingga sampai kaca buka tutup
disebelahnya. Kembali ia seolah memandang keluar mendapatkan cahaya
terang yang dianggap alam bebasnya. Bergegas mengepakkan sayapnya dengan
sisa tenaga. Saya pun baru berani mencoba menolongnya dengan membuka
dan memasang penyangga jendela, karena lebah itu besar kuat dan ganas
bisanya. Harapan saya, kalo ia kebawah atau merambat ke samping akan
menemukan angin kebebasan. Ternyata belum waktunya ia mendapatkan
kebebasan.
Memang ia merambat dan mendapatkan angin bebas dari sela
jendela bagian atas yang sempit dan tidak muat besar badannya. Mungkin
ia anggap bingkai itu kuat didesak tubuhnya, ia memaksakan mendesaknya
dari bagian ke bagian disebelahnya. Lunglai sudah berjalan, mengepakkan
sayap, menyengat, mendesak. Gontai ia menuruni bingkai jendela itu,
merayap tanpa harap. Rasa kepasarahan dan keikhlasan menerima nasibnya.
Ia merenungi nasib sambil merayap tanpa arah yang jelas, enggan melihat
cahaya terang terhalang kaca jendela hingga tepian bawah bingkai.
Alangkah kagetnya ketika tubuh dan sayapnya mendapatkan sepoi angin
segar harapan. Sisa tenaganya seolah memenuhi sekujur tubuhnya kembali.
Ia pun melangkah yakin bahwa harapan kebebasannya akan segera terwujud.
Ia sadar dan berhenti rehat, berdo’a semoga alam kebebasan kehidupannya
kembali untuknya. Dengan yakin ia kepakkan sayap syukurnya menikmati
alamnya kembali….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar