itu muthlak milik Tuhanmu
Kawan, aku dan kamu bukan
pemilik sang waktu. Kita cuma dikasih pinjaman sifatnya sementara. Coba
saja rencanakan sesuatu di suatu waktu, tentu hasilnya mungkin tepat
waktu, mungkin tertunda, atau lebih dini.
Maka ridho pada ketentuan Sang pemilik waktu adalah hal yang terbaik.
Hidup ini juga bukan milik kita, maka jalani saja alur ceritanya. Indah
atau gundah hal yang biasa...biasa waelah. Indah...alhamdulillah,
gundah...alhamdulillah....sama, hati ihlash menerima ketentuan Alloh
itulah sakinah..tenang.
Mari kita nikmati detik demi detik karunia ini, kita syukuri semua detik ini juga. Detik, menit, jam berikutnya belum milik kita, masih rahasia. Dzikir, fikir, tindakan ya detik ini juga, selagi untuk kita. Mungkin ini tolol, tapi selamat. Bagian demi bagian kita isi sepenuh hati dengan niat yang bersih.
Inilah hikmah, wallohua'lam
Terkadang kita suka berjanji dengan teman: nanti...., besok....., ini semuanya insyaAlloh. Jadi permakluman terhadap melesetnya menepati janji, yang kadang menjadi landasan hukum, ini terasa berat. Banyak yang berharap orang berjanji soal waktu akan menepatinya, sakit hati jika tidak ditepati....ia sebenarnya sedang lupa bahwa waktu bukan milik siapapun, melainkan waktu adalah milik Alloh swt.
Mari kita nikmati detik demi detik karunia ini, kita syukuri semua detik ini juga. Detik, menit, jam berikutnya belum milik kita, masih rahasia. Dzikir, fikir, tindakan ya detik ini juga, selagi untuk kita. Mungkin ini tolol, tapi selamat. Bagian demi bagian kita isi sepenuh hati dengan niat yang bersih.
Inilah hikmah, wallohua'lam
Terkadang kita suka berjanji dengan teman: nanti...., besok....., ini semuanya insyaAlloh. Jadi permakluman terhadap melesetnya menepati janji, yang kadang menjadi landasan hukum, ini terasa berat. Banyak yang berharap orang berjanji soal waktu akan menepatinya, sakit hati jika tidak ditepati....ia sebenarnya sedang lupa bahwa waktu bukan milik siapapun, melainkan waktu adalah milik Alloh swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar